Npm : 27112046
Sebagian
orang berpendapat, bahwa mengajar adalah proses penyampaian atau mentransfer
ilmu dari seorang pendidik kepada peserta didik. Tetapi tampaknya pendapat ini
harus jauh-jauh ditinggalkan, karena
sudah tidak sesuai dengan perkembangan jaman. Kini mengajar harus kita maknai
sebagai sebuah kegiatan yang komplek, yaitu penggunaan secara integratif
sejumlah keterampilan untuk menyampaikan ilmu. Pengintegrasian
keterampilan-keterampilan yang dimaksud di sini
harus dilandasi dengan seperangkat teori dan diarahkan oleh suatu
pengetahuan/wawasan. Sedangkan penearapannya akan menjadi unik bila dipengaruhi
oleh semua komponen belajar mengajar. Komponen yang dimaksud adalah tujuan yang
hendak digapai, ilmu yang ingin
disampaikan, seubjek didik, fasilitas dan
lingkungan belajar, dan yang tidak kalah penting adalah keterampilan, kebiasaan
dan wawasan guru tentang dunia pendidikan dan misinya sebagai pendidik.
Jika
mengajar dipahami sebagai kegiatan mentransfer ilmu kepada siswa, maka mengajar
itu sendiri hanya akan terbatas pada penyampaian ilmu itu saja. Guru di pihak
pertama menyampaiakan ilmu dan siswa di
pihak kedua akan menerima secara pasif. Prosesnya pun bisa diketahui,
pembelajaran akan berjalan secara membosankan. Karena yang mendominasi
pembelajaran adalah guru, sedangkan siswa hanya sebagai penerima.
Namun, apabila mengajar dimaknai sebagai segala upaya yang dilakukan dengan sengaja untuk menciptakan proses belajara pada siswa dan mencapai tujuan yang telah dirumuskan, maka jelas bahwa yang menjadi sasaran akhir dari proses pengajaran itu ialah siswa belajar. Artinya dalam hal ini segala upaya apapun dapat dilakukan selagi bisa dipertanggungjawabkan, dan bisa menghantarkan siswa menuju pencapaian tujuan belajar yang telah dicanangkan, artinya siswa belajar secara aktif, dan yang mendominasi dikelas adalah siswa.
Kesimpulannya,
hakekat menjajar itu merupakan usaha
guru menciptakan dan mendesain proses belajar pada siswa. Jadi yang terpenting
dalam belajar mengajar itu bukanlah bahan yang disampaikan oleh guru, akan
tetapi proses siswa dalam mempelajari bahan tersebut (guru lebih menghargai
proses dari pada hasil). Sekali lagi peranan yang menonjol dalam belajar
mengajar ada pada siswa, ini bukan berarti bahwa peranan guru tersisihkan,
hanya diubah saja.
Jadi, guru yang profesional adalah guru yang dapat melakukan tugas mengajarnya dengan baik melalui keterampilan-keterampilan khusus agar tercipta sebuah pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan meyenangkan.
Jadi, guru yang profesional adalah guru yang dapat melakukan tugas mengajarnya dengan baik melalui keterampilan-keterampilan khusus agar tercipta sebuah pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan meyenangkan.
No.
|
Salah Diksi
|
Perbaikan
|
Analisis
|
1.
|
Tetapi tampaknya pendapat ini harus jauh-jauh
ditinggalkan, karena sudah tidak sesuai dengan perkembangan jaman.
|
Tetapi tampaknya pendapat ini harus ditinggalkan, karena
sudah tidak sesuai dengan perkembangan jaman.
|
Tidak perlu menggunakan kata jauh-jauh, langsung saja
“harus ditinggalkan.”
|
2.
|
Pengintegrasian keterampilan-keterampilan yang dimaksud di sini harus dilandasi dengan seperangkat
teori dan diarahkan oleh suatu pengetahuan/wawasan.
|
Pengintegrasian keterampilan-keterampilan yang dimaksud harus
dilandasi dengan seperangkat teori dan diarahkan oleh suatu
pengetahuan/wawasan.
|
Tidak perlu menggunakan kata di sini, langsung saja “Pengintegrasian
keterampilan-keterampilan yang dimaksud harus.”
|
3.
|
Komponen yang dimaksud adalah tujuan yang hendak digapai,
|
Komponen yang dimaksud adalah tujuan yang hendak dicapai,
|
Sesuai dengan EYD yaitu dicapai.
|
4.
|
Ilmu yang ingin disampaikan, seubjek
didik
|
ilmu yang ingin disampaikan, subjek
didik
|
Sesuai dengan EYD yaitu subjek.
|
5.
|
Guru di pihak pertama menyampaiakan
ilmu dan siswa di pihak kedua akan menerima secara pasif.
|
Guru di pihak pertama menyampaikan
ilmu dan siswa di pihak kedua akan menerima secara pasif.
|
Sesuai dengan EYD yaitu menyampaikan.
|
6.
|
Namun, apabila mengajar dimaknai sebagai segala upaya yang
dilakukan dengan sengaja untuk menciptakan proses
belajara
|
Namun, apabila mengajar dimaknai sebagai segala upaya yang
dilakukan dengan sengaja untuk menciptakan proses
belajar
|
Sesuai dengan EYD yaitu belajar.
|
7.
|
Artinya dalam hal ini segala upaya apapun dapat dilakukan selagi bisa dipertanggungjawabkan
|
Artinya dalam hal ini segala upaya apapun dapat dilakukan ketika masih bisa
dipertanggungjawabkan
|
Sesuai dengan EYD yaitu ketika masih.
|
8.
|
Kesimpulannya, hakekat menjajar
itu merupakan
|
Kesimpulannya, hakekat mengajar
itu merupakan
|
Sesuai dengan EYD yaitu mengajar.
|
Sumber: http://nadhirin.blogspot.com/2013/05/guru-profesional_7.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar